Kenali 5 Jenis Penipuan Online /Daring dimasa Pandemi

Aselabar.com – Pandemi COVID-19 sekarang ini membuat gaya hidup yang baru. Salah satunya adalah dengan meningkatnya kegiatan yang ber-alih menggunakan media Online. Baik itu pekerjaan, transaksi, meeting dan lain sebagainya.

Teknologi Internet dewasa ini menjadi salah satu solusi untuk tetap terhubung melakukan banyak hal tanpa harus bertatap muka. Hingga saat ini, Online/Daring menjadi bagian yang tidak terpisahkan baik untuk pekerjaan, pendidikan, pengajian dan lain sebagainya.

Dibalik kemudahan, kepraktisan dan perkembangan teknologi daring ini tentunya juga ada beberapa celah keamanan yang ditimbulkan. Berikut ini 5 jenis penipuan yang marak dijumpai selama pandemi COVID19.

5 Jenis Penipuan Online /Daring

  1. Phising. Kejahatan ini kerap menyasar layanan streaming berbayar, perbankan, e-commerce, dan UMKM. Penipuan lewat phising berkedok transfer perbankan, pembobolan data pengguna e-commerce, atau penipuan layanan streaming berbayar dengan iming-iming gratis. Data Kaspersky menunjukkan, di kuartal pertama 2020 di Indonesia, terdapat 192.591 serangan phising terhadap UMKM, naik dari 158.492 di kuartal pertama 2019. Modus yang paling umum adalah, peretas mengirim email terkait informasi CIVID-19 untuk memanfaatkan potensi keingintahuan dan kepanikan masyarakat.
  2. Phone scams. Aksi phone scams biasa menyasar layanan perbankan melalui scam kartu kredit, misalnya penipu menelepon korban dan meminta OTP atau data pribadi lainnya.
  3. SMShing. Penipuan SMShing kerap menjerat pelanggan layanan telekomunikasi. Salah satu contohnya, korban dihubungi lewat SMS diberitahu mereka menang sebuah undian.
  4. Impersonation. Kejahatan cyber ini kerap mengatasnamakan e-commerce atau BUMN. Misalnya, penipuan bagi-bagi kuota internet mengatasnamakan e-commerce atau lelang online.
  5. Pretexting. Contoh dari jenis kejahatan ini adalah penipuan mengataskan Menteri Luar Negeri, giveaway mengatasnamakan e-commerce terkemuka, public figure, atau platform investasi saham.

Mengingat syarat utama agar kegiatan digital bisa berjalan aman dan nyaman adalah keamanan, sangat penting untuk melakukan edukasi yang terus menerus dan konsisten supaya individu pengguna teknologi bisa memahami dan menghindari tipe penipuan seperti ini.

5 Tips Menghindari Penipuan

Untuk menghalaunya, ada lima perilaku sederhana yang dapat meningkatkan keamanan digital:

  1. Hindari kata sandi yang mudah ditebak dan tidak membagikan kata sandi akun kepada orang lain
  2. Mengamankan diri dengan lebih dari satu akses keamanan dan memperkaya diri dengan perintah digital yang tidak umum
  3. Terus memperbarui diri dengan informasi mengenai penipuan dan keamanan digital
  4. Waspada terhadap email phising. Cek tata bahasa email, terutama waspada jika tata bahasanya salah dan sensasional
  5. Untuk setiap informasi baru, selalu mengecek kebenarannya ke laman atau akun media sosial resmi.

Sumber: https://inet.detik.com/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *